Tips Memilih Liquid Vape Terbaik

Comments · 359 Views

Kaum milenial pasti sudah tak asing lagi dengan jual vape atau rokok elektronik. Untuk vaping, tentunya Anda memerlukan liquid vape atau vape juice

Kaum milenial pasti sudah tak asing lagi dengan jual vape atau rokok elektronik. Untuk vaping, tentunya Anda memerlukan liquid vape atau vape juice. Liquid adalah cairan vape yang hadir dalam berbagai pilihan level nikotin, rasa, serta aroma yang berbeda-beda.

Kami akan berbagi tips memilih liquid vape yang enak. Beberapa merek liquid vape yang bagus, terbaru, dan viral telah kami review. Ada Oat Drips, HexOhm, Foom, dan Muffin XES milik Reza Arap. Temukan rekomendasi liquid murah seharga puluhan ribu hingga yang premium seharga seratus ribu rupiah. Langsung saja simak artikelnya!

Hal yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan liquid vape

Benarkah vape lebih aman daripada rokok?

Anda mungkin pernah mendengar bahwa rekomendasi liquid salt nic vape lebih aman daripada rokok. Sebetulnya, hal tersebut tidak bisa dikatakan 100% benar. Vape atau rokok elektrik memiliki cara kerja memanaskan liquid sampai menjadi uap yang menyerupai nebulizer. Hal ini yang membuat liquid vape berbahaya. Pasalnya, uap dari vapor membuat zat di dalam liquid lebih cepat menyerap ke dalam paru-paru Anda.

Apa saja kandungan liquid vape?

Secara umum liquid vape berisi nikotin, gliserol, dan flavour. Namun, Anda tidak tahu zat kimia apa saja yang terdapat di dalam flavour tersebut. Berdasarkan informasi dari John Hopkins Medicine, bahan-bahan kimia tersebut cukup berbahaya untuk paru-paru.

Apakah liquid vape cocok untuk diet?

Beberapa orang mengeklaim bahwa liquid vape cocok untuk diet rendah kalori. Meski memang tidak memiliki kalori, beberapa liquid vape mengandung gula atau pemanis buatan yang membuat rasanya manis. Sukralosa adalah pemanis yang sering dipakai untuk liquid vape karena lebih stabil saat dipanaskan. Walaupun dikenal aman untuk diabetes, sukralosa tak boleh dikonsumsi melebihi batas yang ditetapkan.

Kesimpulannya, kami tetap mengingatkan Anda bahwa liquid vape tidak sepenuhnya aman. Setelah Anda mengetahui risikonya, gunakanlah liquid vape dengan penuh rasa tanggung jawab. Beberapa dokter juga menyarankan agar liquid vape tidak digunakan saat satu ruangan dengan ibu hamil dan menyusui.

Cara memilih liquid vape

Penggunaan liquid vape sudah marak di kalangan kaum milenial sebagai pengganti rokok. Aroma dan rasa yang enak juga menjadi daya tarik tersendiri. Setelah Anda mengetahui hal penting mengenai penggunaan liquid vape, kami akan memberikan tips memilih liquid vape yang enak. Selain kadar nikotin serta base rasanya, perhatikan juga poin penting lainnya, ya.

① Ketahui tipe liquid vape berdasarkan kadar nikotinnya

Ada setidaknya tiga jenis liquid vape yang beredar di pasaran sebagai berikut:

Saltnic atau salt nicotine adalah liquid vape dengan kadar nikotin lebih dari 12 mg dan uapnya lebih sedikit. Nikotinnya pun lebih cepat diserap tubuh. Jika Anda pemula yang baru beralih dari rokok ke vape, cobalah jenis salt nicotine.

Freebase adalah liquid vape yang rendah nikotin (3–9 mg) atau tanpa nikotin (0 mg). Freebase rendah nikotin atau tanpa nikotin cocok untuk para pemula atau Anda yang hanya ingin menikmati rasa. Untuk freebase tanpa nikotin, tentu Anda tidak akan mendapatkan efek nikotinnya.

Pods friendly adalah liquid yang menggabungkan jenis saltnic dan freebase. Pods friendly memiliki bahan dasar yang sama dengan freebase, tetapi memiliki kadar nikotin lebih tinggi. Jika dibandingkan saltnic, pods friendly memiliki throat hit yang lebih tinggi. Selain itu, karena kadar nikotin lebih sedikit dan lebih lambat diserap tubuh, pods friendly bisa dinikmati lebih sering.

② Sesuaikan liquid dengan alat vape yang Anda gunakan

Komponen utama sebuah liquid vape adalah gliserol. Ada dua jenis gliserol yang digunakan, yaitu polypropylene glycol (PG) dan vegetable glycerin (VG). Liquid vape dengan PG yang tinggi akan menghasilkan rasa yang lebih "nendang", tetapi uapnya lebih sedikit. Sebaliknya, liquid vape dengan rasio VG yang lebih tinggi akan lebih ngebul, tetapi rasanya tidak terlalu pekat.

Viskositas PG lebih rendah dibandingkan VG. Jadi, liquid vape dengan rasio PG lebih tinggi akan lebih cair. Oleh karena itu, sesuaikanlah rasio PG dan VG dari liquid vape dengan alat vape Anda.

Rasio PG sebesar 70% lebih cocok untuk jenis atomizer vape. Anda akan mendapatkan rasa liquid yang lebih mantap dengan rasio ini, tetapi uapnya lebih sedikit. Liquid vape ini sangat cocok digunakan di tempat umum karena tidak terlalu mengganggu.

Rasio 50 : 50 pas untuk berbagai alat vape, seperti rebuildable driping atomizer dan pods. Rasio PG dan VG ini juga cocok untuk Anda yang baru mencoba vape. Uap dan rasa yang dihasilkan lebih pas.

Rasio VG yang lebih besar lebih cocok untuk pods, AIO, atau alat vape yang high voltage. Alat vape yang high voltage memang bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak uap. Kami sarankan Anda menghindari liquid vape dengan VG terlalu tinggi saat berada di tempat umum. Uapnya yang ngebul dapat mengganggu orang lain.

③ Perhatikan kandungan nikotin di dalamnya

Nikotin tergolong dalam zat aditif dan menjadi bahan penting dalam sebotol liquid. Umumnya liquid vape dijual dengan kandungan nikotin 3 mg, 6 mg, dan 9 mg.

Kandungan nikotin 3 mg cocok untuk Anda biasanya mengisap satu sampai dua batang rokok per hari. Rasa liquid vape-nya masih cukup terasa dan tidak terlalu gatal di tenggorokan.

Kandungan nikotin 6 mg cocok untuk perokok yang merokok kurang dari sepuluh batang per hari. Kandungan nikotin 6 mg cukup memberikan kick di tenggorokan Anda.

Kandungan nikotin 9 mg ke atas pas digunakan oleh Anda yang merokok lebih dari sepuluh batang per hari. Liquid vape yang memiliki kandungan nikotin lebih tinggi akan terasa lebih getir. Rasa dan aroma khas liquid vape-nya juga makin tipis.

Namun, tidak semua liquid vape mencantumkan kandungan nikotin di dalamnya. Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu dengan menonton review dari para vaper, ya.

④ Lebih aman memilih liquid vape legal dengan pita cukai

Salah satu hal penting dalam memilih liquid adalah untuk memilih liquid yang sudah memiliki pita cukai. Liquid yang sudah memiliki pita cukai berarti telah disahkan oleh negara. Anda juga akan merasa lebih aman memilih liquid tersebut karena sudah disahkan oleh produsennya.

Apakah Anda sudah pernah mendengar bahwa ada liquid vape yang dicampurkan dengan narkoba? Oleh karena itu, pilihlah liquid yang sudah berpita cukai karena sudah pasti asli dan bebas dari narkoba.

Namun, beberapa produk liquid vape tanpa kandungan nikotin memang tidak berpita cukai. Untuk memastikan kualitasnya, cek apakah liquid non-nicotine tersebut sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Bea dan Cukai serta sudah lulus uji BPOM.

⑤ Lihat ulasan konsumen untuk mengetahui rasa dan aromanya

Anda bisa langsung mencoba liquid vape di toko offline untuk menentukan liquid vape yang sesuai selera. Jangan lupa juga untuk berani mencoba rasa-rasa baru, ya. Namun, membeli liquid vape di e-commerce terasa lebih sulit karena Anda tidak bisa mencoba rasanya. Maka dari itu, kami sarankan Anda melihat review liquid vape dari para vapers.

Tiap orang pasti merasakan sensasi yang berbeda-beda dari sebotol liquid vape tergantung pada device-nya. Bacalah atau tontonlah beberapa review agar Anda bisa mendapatkan gambaran tentang rasa dan aromanya.

Solusi lainnya adalah mencoba liquid vape dari teman Anda. Jika teman Anda memiliki liquid vape incaran Anda, cobalah sedikit untuk mengetahui rasa serta aromanya. Tentunya Anda harus menggunakan pod atau mod sendiri, ya. Hindari menggunakan vapor orang lain agar lebih higienis.

Comments